Salat Ajarkan Manusia Sabar dan Syukur
Posted by humas on 6/27/11 • Categorized as Aktivitas Kampus
Salat adalah kewajiban sekaligus kebutuhan bagi setiap Muslim. Karena salat merupakan waktu terdekat hubungan antara seorang hamba dan Penciptanya. Salat juga merupakan benteng dalam menangkal perbuatan keji dan munkar. Sejatinya apa yang disampaikan Allah SWT dan Rasul-Nya tentang pentingnya salat yang didirikan dengan sabar dan khusyuk, menjadi pemicu untuk meningkatkan kualitas salat.
“Salat mengajarkan kita sabar dan syukur seperti sisi dua mata uang koin yang tidak dapat dipisahkan. Mari kita niatkan untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas salat dengan sabar dan khusyuk,” kata Dr. K.H. Aam Amirudin, M.Si. dalam ceramahnya pada peringatan Isra Mi’raj 1432 H, di Masjid Al-Furqon Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Setibudhi No.229 Bandung, Senin (27/6/2011).
Acara dengan tema “Revitalisasi Makna Isra Mi’raj Nabi Muhammad Dalam Mengokohkan Kehidupan Beragama di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Yang Dilandasi Akhlakul Karimah” diawali pembukaan oleh Pembantu Rektor IV Bidang Perencanaan dan Pengembangan UPI Prof. H.E.Aminudin Aziz, M.A. dihadiri para pimpinan UPI, pimpinan fakultas dan jurusan/prodi, direktur/kepala pimpinan unit kerja, dosen, mahasiswa, karyawan, serta ibu-ibu anggota Majelis Ta’lim Masjid Al-furqon.
Ustad Aam mengungkapkan, Rosulullah mengajarkan salat kepada umatnya juga melalui proses. Ketika mengajarkan salat, beliau selalu menyesuaikan dengan kemampuan umatnya. Dalam hal ini salat mengajarkan proses. Waktu pelaksanaan salat sudah ditentukan sehingga kita tidak boleh seenaknya mengganti, memajukan ataupun mengundurkan waktu pelaksanaannya.
“Hal ini melatih kita untuk berdisiplin dan sekaligus menghargai waktu. Dengan senantiasa menjaga keteraturan ibadah dengan sunguh-sungguh, manusia akan terlatih untuk berdisiplin terhadap waktu. Life Is a commitment, yang berarti dalam menjalankan salat kita harus berkomitmen dengan waktu, sebelum waktu azan subuh berkumandang berarti kita tidak bisa melaksanakan salat subuh,” ujar Ustad Aam.
Menurut dia, Islam mengajarkan bahwa life is choice. Karena hidup merupakan pilihan, maka sesulit apa pun pilihannya manusia mau tidak mau harus tetap memilih. “Kita semua ada di sini merupakan pilihan. Dan yang terakhir hidup ada ujungnya life is temporary. Demikian juga dalam melaksanakan salat juga ada ujungnya, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dalam kehidupan tentu semua orang akan menjalani fase terakhir dari kehidupan di dunia ini yaitu kematian. Peristiwa ini tidak ada seorang pun yang tahu kapan dirinya akan meninggal dunia.” (Deny Nurahmat)
Posted on Juli 28, 2011, in Muhasabah & Tausyah. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0